Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan kapasitas yang besat. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak bantu (aux. contact). Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai spesifikasinya.Komponen utama sebuah MC adalah koil dan kontak utama. Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing masing pole.Magnetic Contactor atau Kontaktor AC, perangkat pengendalian otomatis, sangat cocok untuk menggunakan di sirkuit sampai tegangan maksimal 690v 50Hz atau 60Hz dan arus sampai 780A dari 6A dalam penggunaannya kontaktor dengan struktur lebih simple / kompak, ukuran kecil dan ringan, secara luas diaplikasikan dalam rangkaian pengendalian, terutama mengendalikan motor atau perangkat listrik lainnya.Untuk aplikasi yang lebih, MC mempunyai beberapa accessories. Dan yang paling banyak dipergunakan adalah kontak bantu. Jika kontak bantu yang telah tersedia kurang bisa dilakukan penambahan di samping atau depan. Pneumatic Timer juga sering dipakai dalam wiring sebuah system, misalnya pada Star Delta Starter.
.
Prinsip Kerja
Sebuah kontaktor terdiri dari koil,
beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa Normally Close ( NC ).
Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat
kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu
ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan
bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi
tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga
terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara
elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang
pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka
gambar prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 1 : Simbol-simbol kontaktor magnet
Kontaktor termasuk jenis saklar motor
yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila
pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet akan
menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan
jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat
tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung
dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan
digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi
produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan
umumnya sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat
pemakai tertentu.
Karakteristik
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus
diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt /
KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan
arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan
tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220
Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan
rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian
dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh
lebih baik dari pada saklar biasa.
Gambar 2 : Cara Kerja Kontak
Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi
pada tombol (Push Button) dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada
arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan Kontaktor dapat di analogikan juga
sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga
listrik pada beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan
NC juga terdapat 3 buah kontak NO utama yang dapat menghubungkan arus
listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor tersebut.
Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan seterusnya. Seperti pada gambar
dibawah ini.
Gambar 3 : Gambar Kontak MC
Gambar 4 : Cara Kerja MC
Aplikasi
Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :
Pada penangan arus besar atau tegangan
tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang cocok. Lebih dari itu,
alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya, akan
relatif sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan menangani
arus yang besar atau tegangan yang tinggi, dan alat manual harus
mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.Kontaktor memungkinkan operasi
majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi) dan diinterlocked
untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.Pengoperasian yang harus
diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan kontaktor untuk
menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan tombol dan
kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara otomatis.Kontaktor
dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang
sangat peka.Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan
menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan /
keamanan instalasi.Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat
dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang
diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.Dengan
kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan
peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti
Programmable Logic Controller (PLC).
Gambar 5 : Contoh Rangkaian Penggunaan MC